BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 17 Maret 2010

Indonesia Rugi,, Amerika Untung 10 kali lipat

Dalam hitungan hari Obama akan datang ke negeri ini. Menurut Pengamat Kebijakan Publik Ichsanoodin Noorsy kedatangan Presiden AS itu untuk melanjutkan hegemoni bisnis mereka selama ini.

Kedudukan Indonesia dan Amerika saat ini jelas tidak setara. Karena faktanya Indonesia tidak lebih dari negara satelit negeri Paman Sam tersebut. Amerika mendominasi dan meraup banyak untung dari Indonesia.

Setidaknya dilihat dari kerjasama ekonomi saja, prinsip modal sekecil-kecilnya dengan keuntungan sebesar-besarnya benar-benar dipegang teguh Amerika. Maka tidak aneh tingkat keuntungan yang diperoleh AS terhadap Indonesia adalah 10 kali lipat. Jadi kalau Amerika melakukan investasi satu dollar, maka ia peroleh 10 dollar, kalau 10 berarti dapat 100 dollar.

“Tidak sebanding dengan keuntungan kita, Indonesia menanggung rugi, sedangkan AS untung 10 kali lipat!” ungkap Pengamat Kebijakan Publik Ichsanudin Noorsy dalam talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-18, Selasa (16/3) di Wisma Antara, Jakarta.

Lebih lanjut Noorsy menjelaskan meskipun perusahaan multi nasional Amerika menyerap banyak tenaga kerja Indonesia, tetap saja keuntungan Indonesia yang hanya sebagai buruh dengan Amerika sebagai tuan, tetap tidak merubah posisi dan keuntungan yang diperoleh kedua negara tersebut.

Senada dengan Noorsy, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto pun menyatakan bahwa kedatangan Obama tidak lepas dari kepentingan ekonomi AS. Ismail pun menjelaskan kaum Muslim Indonesia harus menolak kedatangan Obama, lantaran secara akidah posisi AS adalah kafir harbi fi’lan, melakukan permusuhan terhadap Islam secara terbuka.

Pembantaian jutaan kaum Muslimin di Irak dan Afghanistan terus dilakukan hingga hari ini, ditambah lagi penambahan 30 ribu pasukan AS untuk menginvasi Muslim Taliban terjadi ketika Obama berkuasa!. ”Pembantaian itu terus berlangsung,” tegas Ismail di hadapan sekitar 300 peserta yang menyimak.

Konstitusi yang ada di Indonesia sesungguhnya bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. ”Dalam konstitusi jelas-jelas kalau Indonesia pro kepada perdamaian dunia, tapi secara diplomatik kita masih bermesraan dengan negara penjajah AS,” pungkasnya.

Pada talksshow yang bertema: “Menolak Obama, Menyingkap Kejahatan Amerika dan Misi Dibalik Lawatan Obama” tersebut turut hadir pula sebagai pembicara mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Tyasno Sudarto dan Politisi Partai Amanat Nasional Abdillah Toha.[] helmy akbar

0 komentar: